Ketika ‘Black Music’ Jadi Inspirasi Genre Populer saat Ini, Termasuk Rock dan Kpop

INDOZONE.ID – Industri musik dunia sebenarnya menyimpan hutang yang cukup banyak terhadap inovasi musik milik orang Afrika-Amerika. Tanpa kontribusi musik dari warga Afrika-Amerika, tidak ada gaya musik populer yang dikenal saat ini.

Mulai dari style rock, hip-hop, hingga bluegrass telah dipengaruhi oleh gaya musik tradisional Afrika dan musik yang diciptakan oleh budak Afrika di Amerika. yang biasa dikenal dengan ‘Black Music’.

Musik Sebagai Kekuatan untuk Bertahan Hidup

Selama awal perdagangan budak Afrika, mereka selalu menggunakan musik tradisional sebagai sarana untuk mempertahankan hubungan dengan budaya mereka satu dengan yang lainnya.

Musik juga digunakan untuk memprotes kondisi yang harus mereka tanggung. Mereka mengembangkan cara pemakaian drum untuk berkomunikasi satu sama lain melalui pesan kode untuk melancarkan pemberontakan.

Ketika pemilik budak mengetahui hal tersebut, mereka menciptakan ritme yang sama menggunakan objek lain atau hanya dengan tangan mereka, serta teknik vokal yang rumit untuk menstimulasikan permainan drum.

Inovasi Musik Berawal dari Komunitas Kulit Hitam

Inovasi musik awal oleh budak Afrika ini membuka jalan bagi inovasi musik masa depan oleh komunitas Afrika-Amerika. Dilansir Spinditty, disebutkan bahwa musik yang didengarkan orang Amerika dipengaruhi lagu dan tarian budak.

Misalnya seperti Blues, rock and roll, state, jazz, folks, yang awalnya ditemukan oleh komunitas kulit hitam dan sangat dipengaruhi tradisi musik yang dibawa masyarakat Afrika.

Selama masa perbudakan, musik Afrika-Amerika berkembang secara terpisah dari kulit putih. Warga Afrika yang menjadi budak menggabungkan unsur-unsur dari musik tradisional Afrika mereka sendiri dengan gaya musik Eropa dan menghasilkan gaya musik Afrika-Amerika yang unik.

Tarian Cakewalk

Salah satu penggunaan musik sebagai sarana untuk mengejek orang kulih putih adalah Tarian Cakewalk. Tarian ini dikembangkan sebagai ejekan terhadap cara orang Afrika-Amerika melihat orang kulit putih menari.

Ketika para pemilik budak melihat tarian tersebut, mereka tertarik dengan fakta bahwa para budak sedang belajar tarian yang lebih ‘beradab’. Padahal, tarian itu dimaksudkan untuk mengejek gaya tarian kulit putih.

Tarian ini menjadi populer di kalangan kulit putih, dan pada abad ke-20, tarian ini telah menjadi tarian yang menggila dalam budaya kulit putih. Pada saat ini kebanyakan orang kulit putih telah melupakan asal-usulnya.

Ragtime, Blues, dan Jazz

Karena sikap rasis pemilik budak kulit putih, dan orang kulit putih sepanjang sejarah Amerika Serikat bahkan setelah perbudakan dihapuskan, pengaruh orang Afrika-Amerika pada lanskap budaya Amerika sebagian besar diabaikan.

Butuh waktu lama untuk inovasi musik yang diciptakan oleh Afrika-Amerika untuk benar-benar dianggap dan sebagian yang sah dari budaya Amerika karena pandangan rasis dari orang kulit putih yang berkuasa.

Pada awal abad ke-19, musisi Afrika-Amerika mulai tampil dalam pertunjukan penyanyi yang merendahkan, yang awalnya dikembangkan sebagai cara untuk mengejek orang Afrika-Amerika untuk hiburan kulit putih.

Karena pada saat itu, hanya itu kesempatan yang mereka miliki untuk mendapatkan pekerjaan sebagai musisi. Lagu-lagu yang dibawakan adalah Imitasi Eropa-Amerika dari lagu-lagu Afrika-Amerika yang dipermudah untuk dinikmati.

Sedangkan Ragtime, Blues, hingga Jazz muncul setelah Perang Saudara. Pada saat ini, musisi Afrika-Amerika terus menciptakan apa yang pada akhirnya disebut sebagai musik populer di abad ke-20. 

Blues awal menggunakan bahasa makna ganda dan makna tersembunyi, mirip dengan bahasa yang digunakan dalam religious budak awal. Terlepas dari gaya musik, genre musik ini mendapatkan apresiasi oleh komunitas kulit putih.

Era Musik Contemporary: R&B, Rock ‘n’ Roll, dan Hip-Hop

Pada 1940-an, gaya musik baru muncul di komunitas Afrika-Amerika dan menjadi bagian dari budaya populer Amerika. Gaya Rhythm and Blues (R&B) muncul dari bentuk blues sebelumnya, yang dengan cepat memunculkan gaya musik baru seperti rock ‘n’ roll, disko, dan funk.

Hip-hop muncul pada 1970-an dan 80-an sebagai tanggapan terhadap kebijakan pemerintah konservatif yang menciptakan krisis kemiskinan di pusat kota. Hip-Hop menghilangkan elemen melodi dan harmonik dari gaya musik sebelumnya dan berfokus pada ritme dan vokal untuk menciptakan gaya musik yang benar-benar baru. 

Meskipun itu adalah gaya musik baru yang unik, Hip-Hop masih memiliki hubungan yang kuat dengan tradisi lisan Afrika dengan permainan kata yang cepat, rima yang kompleks, dan teknik bercerita. 

Hip-Hop berfungsi untuk memberikan suara bagi orang Afrika-Amerika dalam budaya penindasan, serta untuk menciptakan ikatan budaya antara orang-orang dalam komunitas Afrika-Amerika.

Jadi inspirasi musik kekinian, termasuk Kpop.

Beberapa genre-genre tersebut akhirnya menjadi populer dan menginspirasi musisi saat ini membuat lagu. Lihat saja musik jazz, R&B atau hiphop yang kini populer di kalangan musik dunia. Atau sebut saja blues yang perlahan dikasih distorsi dan menjadi rock n roll dan menjelma menjadi rock, pusat awal musik style rock lainnya. 

Bahkan, beberapa musik tgersebut banyak digunakan dalam industri Kpop saat ini. Sehingga wajar ada yang mengatakan, warga Afrika-Amerika membantu revolusi musik dunia sampai saat ini.

Artikel Menarik Lainnya: